Khofifah: Judol Rusak Mental Anak dan Hambat Generasi Bangsa

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, kembali menyampaikan keprihatinannya yang mendalam mengenai dampak buruk judi online (judol), terutama terhadap perkembangan mental anak-anak dan masa depan generasi bangsa. Menurutnya, praktik haram ini tidak hanya merusak secara finansial, tetapi juga secara psikologis, menghambat potensi generasi bangsa untuk tumbuh menjadi individu yang produktif dan berakhlak mulia. Khofifah menegaskan perlunya tindakan komprehensif untuk melindungi generasi penerus dari bahaya laten judol.

Dalam sebuah seminar tentang perlindungan anak dan remaja dari pengaruh negatif internet yang diselenggarakan di Convention Hall, Surabaya, pada hari Rabu, 6 Desember 2023, Khofifah menjelaskan bagaimana judol dapat dengan cepat merusak mental anak-anak. Paparan terhadap konten perjudian daring dapat menormalisasi perilaku berisiko, menumbuhkan sifat malas, dan mengurangi minat pada kegiatan positif seperti belajar dan berolahraga. Dampak jangka panjangnya sangat mengkhawatirkan, karena dapat menghambat pembentukan karakter generasi bangsa yang tangguh dan berintegritas.

Khofifah juga menyoroti bagaimana kecanduan judol dapat mengisolasi anak-anak dan remaja dari lingkungan sosial yang sehat. Mereka cenderung lebih fokus pada dunia maya dan kehilangan interaksi langsung dengan teman sebaya dan keluarga. Hal ini dapat menyebabkan masalah perkembangan sosial dan emosional, yang pada akhirnya akan menghambat potensi mereka sebagai bagian dari generasi bangsa.

Lebih lanjut, Khofifah mendukung penuh upaya Satuan Tugas (Satgas) Pemberantasan Judi Online yang telah dibentuk oleh pemerintah pusat. Ia berharap Satgas dapat bekerja secara efektif dalam memberantas jaringan judol hingga ke akar-akarnya. Pemerintah Provinsi Jawa Timur, kata Khofifah, siap berkolaborasi dengan aparat penegak hukum untuk memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai bahaya judol dan mendorong terciptanya lingkungan digital yang sehat bagi generasi bangsa.

Khofifah juga mengimbau kepada para orang tua dan pendidik untuk meningkatkan pengawasan dan memberikan pemahaman yang benar mengenai risiko judol kepada anak-anak dan remaja. Menurutnya, komunikasi yang terbuka dan pendampingan yang intensif sangat penting untuk melindungi generasi bangsa dari pengaruh negatif internet, termasuk judi online. Dengan upaya bersama dari keluarga, sekolah, pemerintah, dan masyarakat, diharapkan generasi bangsa Indonesia dapat tumbuh menjadi individu yang cerdas, berkarakter, dan berdaya saing.